DISKRIMINATIF
Jika anda sepintas pernah membaca riwayat perjalanannya Martin Luther King Jr, maka anda akan menemukan sebuah fakta perjuangan melawan tindakan rasisme
Anda bisa bayangkan, di sebuah Negara, manusia dirampas haknya hanya karena sebuah perbedaan ras, warna kulit, dan budaya. Bahkan tempat duduk dan bermainnya pun dipisah dari kawanan ras kulit putih. Jauh sebelum Amerika dikenal sebagai Negara adidaya, Martin dengan keteguhannya muncul menjadi penentang diskriminasi ini, ia menolak semua sistem yg merendahkan martabat kemanusiaan hanya karena perbedaan yg di berikan Tuhan.
Di atas mimbar-mimbar gereja, ia dengan lantang menyuarakan, bahwa kita punya hak dan kehidupan yg sama.
Rafsanjani dalam historycalnya mengungkapkan bantahan, bahwa daulat ras kulit putih dan kuning merupakan manusia pilihan, pewaris Tuhan yang memerintah ras kulit hitam dan coklat.
Kejadian represif yang menimpa warga Papua yg berstatus Tuna Rungu oleh oknum anggota Tentara ini adalah tindakan yg tidak hanya melanggar etika profesinya, tapi telah menunjukan sikap arogansi, melukai naluri kemanusiaan Bangsa.
Saya meyakini, dalam satuan pendidikan oknum ybs tersebut tidak pernah diajarkan cara-cara melukai kehormatan dan martabat manusia, apalagi menginjak kepala seseorang. Kami mengenal satuan pendidikan para oknum tersebut sebagai ruang yg menciptakan humanisme, selalu menjadi idola dan kebanggaan bagi rakyat Indonesia.
Kejadian seperti ini semoga tidak terulang kembali, sebagai rakyat Indonesia, kami mengecam segala bentuk represif, diskriminatif, dan rasism yg menimpa saudara kami.
#StopRasismeDiskriminatif
#NKRIHargaMati 🇲🇨🇲🇨
Komentar
Posting Komentar